Aqiqah asal kata dari kata ‘aqqa’ yang memiliki makna menggunting. Menurut al-Azhariy dalam “al-Tahdzib” yang mencuplik pengakuan Abu ‘Ubaid, aqiqah pada awalnya memiliki arti “rambut yang ada di kepala seorang bayi saat dia dilahirkan”. Aqiqah memiliki arti “kambing yang disembelih untuk anak yang baru dilahirkan.”
Aqiqah tidak harus dan jadi pernyataan rasa sukur untuk yang sanggup melakukannya. Aqiqah sebetulnya adat pra Islam di mana darah kambing yang disembelih dibalurkan ke bayi yang dirayakan.
Tetapi sesudah kehadiran agama Islam, adat aqiqah diganti jadi menyembelih kambing dan menggunting rambut sang bayi selanjutnya dibalurkan minyak za’faran.
Berikut aqiqaharrahmah.com kumpulkan tata langkah aqiqah dan doa, hukum dan ketentuannya yang betul:
Hukum Aqiqah Anak
Hukum aqiqah anak mengarah pada hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ibnu Majah.
Yang maknanya: “Tiap anak tergadaikan dengan aqiqahnya yang disembelih di hari ke tujuh, dicukur (rambutnya), dan dinamakan. (HR. Tirmidzi no. 2735, Abu Dawud no. 2527, Ibnu Majah no. 3165. Hadits ini dishahihkan oleh Al-Albani dalam kitab al-Irwa’ no. 1165).
Ulama berbeda- berbeda pengetahuan dalam tentukan hukum aqiqah. Ada yang menjelaskan hukum aqiqah itu penting, Mubah dan umumnya ulama menjelaskan sunnah.
Hukum aqiqah anak ialah sunnah muakkad menurut jumhur ulama. Dan tata langkah aqiqah telah diterangkan oleh beberapa ulama dengan berdasar pada hadis Rasulullah SAW di atas.
Niat Aqiqah
“Bismillah, Allahu Besar, Allahumma minka wa laka, hadzihi ‘aqiqatu Fulan/Fulanah (nama yang disembelih).”
Maknanya: “Dengan menyebutkan nama Allah, Allah Maha Besar. Ya Allah, ini dari-Mu dan untuk-Mu, ini ialah aqiqah ‘Fulan’ (nama anak disebut).”
Persyaratan Aqiqah
Ada persyaratan yang perlu disanggupi untuk lakukan Aqiqah menurut aqiqah arrahmah. Persyaratan aqiqah seperti berikut:
1. Jumlah hewan aqiqah
Persyaratan yang pertama ialah harus memerhatikan jumlah hewan aqiqah. Untuk anak lelaki, hewan aqiqah yang disembelih ialah dua ekor kambing atau domba. Dan untuk anak wanita cuma perlu seekor kambing atau domba untuk disembelih. Namun bila untuk anak lelaki tidak sanggup untuk menyembelih dua ekor, karena itu satu ekor bisa.
2. Keadaan hewan aqiqah
Persyaratan ke-2 , hewan yang dipakai untuk aqiqah sebaiknya pada keadaan yang sehat, tidak cacat, tidak kurus dan cukup usia untuk disembelih. Usia kambing atau domba yang hendak dipakai untuk aqiqah umumnya sekitar setahun, dengan tipe kelamin jantan atau betina. Disunnahkan juga, daging aqiqah seharusnya diolah lebih dulu. Ada dalam Alquran surat Al Baqarah ayat 172, Allah berfirman:
Yaa ayyuhallaziina aamanu kulu min tayyibaati maa razaqnaakum wasykuru lillaahi ing kuntum iyyaahu ta’budun
Maknanya:
“Hai beberapa orang yang memiliki iman, konsumsilah antara rejeki yang baik yang Kami beri padamu dan syukurlah ke Allah, bila betul-betul kepada-Nya kamu menyembah.”
Tata Langkah Aqiqah
Cukur rambut anak
Tata langkah aqiqah yang pertama kali harus dilaksanakan dengan cukur rambut anak berumur tujuh hari sampai gundul. Ini supaya bayi terlepas dari bujukan setan yang mengikutinya saat lahir. Adapun doa saat menyukur rambut bayi saat aqiqah yakni seperti berikut:
Bismillahirohmanirrohiim alhamdulillahirobbil ‘aalamiin allahuma nurussamawati wanurussyamsi walqomari allahuma syirullahi nurunnubuwati rosulallahi salallahu alaihi wasalama walhamdu lillahi robil ‘alamin
Maknanya :
Maknanya: “Dengan menyebutkan nama Allah, Allah Maha Besar. Ya Allah, ini dari-Mu dan untuk-Mu, ini ialah aqiqah ‘Fulan’ (nama anak disebut).”
Selainnya memulai dengan doa, saat cukur rambut bayi ada tata langkah seperti berikut:
- Arah saat cukur rambut diawali dari samping kanan ke kiri.
- Rambut bayi dicukur semua (bersih atau gundul) hingga tidak ada kotoran yang masih ada.
- Rambut hasil cukuran sang bayi selanjutnya ditimbang dan jumlah timbangan dipandang dengan nilai emas atau perak yang selanjutnya nilai itu disedekahkan ke fakir miskin.
Menamai ke anak
Sesudah cukur rambut, tata langkah aqiqah selanjutnya yakni orangtua harus menamai ke anak yang diaqiqah. Selainnya untuk panggilan, nama berperan sebagai doa. Maka dari itu, saat memberikan nama bayi yang baru lahir, sebaiknya memberikan nama bernama yang bagus. Seperti pada suatu hadits,
Rasulullah bersabda:
“Sebenarnya kalian di hari kiamat akan diundang dengan beberapa nama kalian dan beberapa nama bapak kalian, karena itu baguskanlah namamu.” (HR Muslim)
Menyembelih kambing atau domba
Sesudah cukur rambut dan menamai pada anak, tata langkah aqiqah setelah itu menyembelih kambing yang telah penuhi persyaratan yang sudah diterangkan di atas. Rasulullah bersabda:
“Sebenarnya Allah sudah mengharuskan langkah yang bagus ke setiap segala hal. Karena itu jika kamu membunuh, sebaiknya kamu membunuhnya secara baik, apabila kamu menyembelih sebaiknya kamu menyembelihnya secara baik dan sebaiknya dia mempermudah (kematian) binatang yang disembelihnya.” (HR Muslim).
Saat menyembelih aqiqah, lebih dulu harus membaca doa menyembelih aqiqah seperti berikut:
Bismillahi wallahu Besar. Allahumma minka wa laka. Allahumma taqabbal minni. Hadzihi ‘aqiqatu… (sebut nama bayi).
Maknanya:
“Bernama Allah, Allah Maha Besar. Ya Allah, aqiqah ini ialah karuniamu dan saya balikkan kepada-Mu. Ya Allah, terimalah dari kami, ini aqiqah…(sebut nama anak yang diaqiqahi).”
Makan bersama
Kegiatan dari rangkaian aqiqah akan disudahi dengan makan bersama-sama dan doa bersama supaya anak yang aqiqah akan tumbuh jadi anak yang sholeh atau sholehah, dan bermanfaat untuk beberapa orang disekelilingnya.
Doa untuk Bayi
“Uiidzuka bi kalimaatillaahit tammaati min kulli syaithooni wa haammah. Wa min kulli
ainin laammah.”
Maknanya :
Saya perlindungkan kamu, wahai bayi, dengan kalimat Allah yang sempurna, dari setiap bujukan syaitan, dan setiap penglihatan yang penuh kedengkian.”